Assalamualaikum. Di sini saya akan
membagikan artikel tentang kerajaan Islam yang ada di Indonesia
Untuk lebih jelasnya mari kita simak
artikel berikut ini… selamat membaca….
Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Samudera
Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia yang berada di Sumatra yang
lebih tepatnya berada di Aceh. Kerajaan Samudera Pasai didirikan pada abad
ke-13 dan didirikan oleh Sultan Malik Al Saleh dan mengalami kejayaan. Hal ini
dibuktikan Kerajaan Samudera Pasai mampu memperluas wilayahnya dan menjalin
hubungan perdagangan dengan Arab. Pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Malik aI
Tahir, ada kunjungan Ibnu Battutah yang mengadakan perjalanan India-Cina
(kembali tahun 1345). Peranan Kerajaan Samudera Pasai dalam persebaran agama
Islam yaitu:
- Menjadi pusat studi Islam di Asia sehingga banyak
orang-orang asing yang menetap di Samudera Pasai.
- Penyebaran agama Islam melalui perluasan pengaruh politik.
Hal ini dibuktikan dengan berhasil merintis munculnya Kerajaan-Kerajaan
Islam di Jawa.
Samudera Pasai menggunakan Selat Malaka
sebagai jalur perdagangan laut yang menghubungkan daerah Pasai dengan Arab,
India, dan Cina. Sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan besar, Samudera Pasai
memiliki fungsi sebagai
- Tempat merambah perbekalan.
- Tempat mengurus masalah perkapalan.
- Tempat mengumpulkan komoditas dagang yang akan dikirim
ke luar.Tempat menyimpan barang yang akan diantar ke daerah lain.
Adanya perpecahan di
dalam kerajaan telah melahirkan kemunduran politik dan perdagangan terlebih
lagi, munculnya Kerajaan Malaka yang letaknya lebih strategis.
Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh
merupakan kelanjutan dari Kerajaan Samudera Pasai yang didirikan oleh Sultan
Ibrahim. Kerajaan Aceh mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan Sultan
Iskandar Muda yang berhasil menaklukkan daerah-daerah di sekitar Aceh
sekaligus mengislamkan daerah tersebut dalam usahanya untuk memperluas wilayah
kekuasaan Sultan Iskandar Muda bekerja sama dengan Sultan Turki untuk
memperkuat pasukannya. Kerajaan Aceh mengembangkan diri dan dapat mempersatukan
beberapa daerah di Aceh, yaitu Daya, Pedir, Lingga, Perlak, Tamiang, Samudera
Pasai, dan Lamuni, di bawah kekuasaan Sultan Ali Mughayat Syah
(1514-1528).Beberapa faktor yang mendorong berkembangnya Kerajaan Aceh
antara lain:
- Letaknya strategis di jalur perdagangan.
- Pelabuhari Olele memliki syarat yang baik sebagal
pelabuhan.
- Pedalaman Aceh menghasilkan lada yang melimpah.Aceh
makin ramai dan berperan penting setelah Malaka dikuasai Portugis.
Sultan Ali Mughayat Syah adalah raja pertama
Kerajaan Aceh. Setelah Sultan Ali Mughayat Syah wafat, pemerintahan beralih
kepada putranya yang bergelar Sultan Salaluddin. Selama menduduki tahta, Ia
tidak mempedulikan pemerintahan kerajaannya. Keadaan kerajaan mulai goyah dan
mengalami kemerosotan yang tajam. Kerajaan Aceh mengalami kejayaan pada masa
Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Corak pemerintahannya terdiri atas,
- Pemerintahan sipil oleh golongan bangsawan (teuku).
- Pemerintahan agama oleh golongan ulama (tengku).
- Berikut ini beberapa tindakan yang dilakukan Iskandar
Muda untuk memperkuat kerajaan Aceh.
- Memperluas daerah kekuasaan ke Semeranjung Malaka
dengan dikuasainya kerajaan Kedah, Perak, Johor, dan Pahang. Daerah pantai
barat dan timur Sumatera dikuasainya sampai ke Pariaman yang merupakan
jalur masuk Islam ke Minaangkabau.
- Untuk memperlemah kekuasaan Portugis, Iskandar Muda
membuka kerja sama dengan Belanda dan lnggris dengan mengizinkan kongsi
dagang mereka, yaitu VOC dan EIC untuk membuka kantor cabangnya di Aceh.
- Menyerang Portugis di Malaka dan sempat mengalahkan
Portugis di Pulau Bintan pada tahun 1614.Mendirikan
- Masjid Baiturrahman di pusat ibukota kerajaan Aceh.
Pengganti Sultan Iskandar Muda adalah Sultan
Iskandar Thani. Pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Thani, Kerajaan
Aceh mengalami kemunduran disebabkan oleh,
- Timbulnya pertikaian antara bangsawan dan ulama.
- Banyak daerah yang melepaskan diri dari Kerajaan Aceh.
- Pada tahun (1641) muncul kekuatan Belanda di Selat
Malaka.
Kerajaan Demak
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam
pertama di Jawa yang berdiri pada abad ke-15 dan didirikan oleh Raden
Patah.Letak Kerajaan Demak berada di tepi pantai utara Jawa. Peranan
Kerajaan Demak dalam pensebaran agama Islam adalah,
- Menjadi pusat persebaran agama Islam di Jawa yang
dilakukan oleh para wali.
- Mengadakan perluasan wilayah di daerah-daerah sekitar
pesisir pantai utara Jawa yang kemudian diislamkan melalui pendekatan
politik, sosial, dan budaya.
Beberapa raja Demak antara lain,
- Raden Patah (1475-1518)
- Pati Unus (1518-1521)
- Sultan Trenggono (1521-1546) merupakan raja
terbesar kerajaan demak.
Selanjutnya pusat pemerintahan Kerajaan,Demak
di pindahkan ke Pajang. Alasan pemindahan itu antara lain,
- Keraton
Demak mengalami kehancuran total akibat perang saudara.
- Mendekati
daerah yang subur.
- Menjauhi
musuh-musuh politik yang ada di sekitar Demak.
- Mendekati
daerah pendukungnya.
Beberapa akibat dari runtuhnya Kerajaan Demak
adalah,
- Tidak adanya kerajaan maritim yang mampu menguasai
perdagangan nasional dan menghadapi bangsa asing.
- Pindahnya pusat kekuasaan ke pedalaman yang memunculkan
kembali kerajaan agraris di Jawa Tengah.
Kerajaan Banten
Kerajaan Banten merupakan kerajaan Islam yang
berada di Jawa Barat yang didirikan oleh Sunan Gunung Jati. Raja
pertama yang memerintah adalah Sultan Hasanudin yang berhasil
memperluas pengaruh agama Islam di Banten. Kerajaan Banten mampu berkembang
pesat, antara lain karena didukung oleh fakta,
- Banten mempunyal komoditas ekspor yang penting,
misalnya ada, sehingga menjadi daya tarik bagi pedagang asing.
- Islamisasi di Banten menjadikan Banten sebagai pusat
politik Kerajaan Banten.
- Banten merupakan pelabuhan penting di Selat Sunda.
- Pelabuhan Banten memenuhi syarat sebagai pelabuhan yang
balk.
Persebaran agama Islam dapat berkembang pesat
semasa pemerintahan Panembahan Yusufdan Maulana Muhamad. Panembahan
Yusuf memelopori penyebaran agama Islam di Jawa Barat sedangkan Maulana
Muhammad memelopori penyebaran Islam di bagian selatan Sumatra. Persebaran
agama Islam yang dilakukan Kerajaan Banten menggunakan pendekatan politik dan
ekonomi. Untuk pendekatan politik, dilakukan dengan cara memperluas wilayah
kekuasaan Banten dan mengislamkan daerah-daerah yang berhasli dikuasainya,
sedangkan pendekatan ekonomi dilakukan dengan cara memengaruhi para pedagang
yang berdagang di Banten untuk memeluk agama Islam, sebáb Banten merupakan kota
pelabuhan yang penting. Di samping Banten, pelabuhan Iainnya adalah Jayakarta.
Kerajaan Banten mengalami kemunduran sejalan dengan masuknya VOC melalul
Penjanjian Banten, di mana Banten kehilangan peranan sebagai pelabuhan yang
bebas.
Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam merupakan kelanjutan
dan kekuasaan Demak, yang didirikan olehSutawijoyo yang bergelar Panembahan
Senopati Ing Alogo Sayidin Panotogomo (kepala tentara dan pengatur
agama). Panembahan Senopati bercita-cita menjadikan Mataram sebagai pusat
budaya Jawa dan agama Islam. Untuk mewujudkan cita-citanya tersebut, cara yang
digunakan dengan melakukan ekspansi wilayah kekuasaan di seluruh Pulau Jawa,
kecuali daerah Banten, Blambangan, dan Batavia yang belum dapat dikuasai. Pusat Kerajaan Mataram terletak di
Yogyakarta. Sultan Agung membagi sistem pemerintahan Kerajaan
Mataram seperti berikut.
- Kutanegara,
daerah pusat keraton. Pelaksanaan pemerintahan dipegang oleh Patih Lebet
(Patih Dalam) yang dibantu Wedana Lebet (Wedana Dalam).
- Negara
Agung, daerah sekitar Kutanegara. Pelaksanaan pemerintahan dipegang Patih
Jawi (Patih Luar) yang dibantu Wedana Jawi (Wedana Luar).
- Mancanegara,
daerah di luar Negara Agung. Pelaksanaan pemerintahan dipegang oleh para
Bupati.
- Pesisir,
daerah pesisir. Pelaksanaan pemerintahan dipegang oleh para bupati atau
syahbandar.
Raja-raja Mataram Islam antara lain,
- Panembahan Senopati (1586-1601).
- Mas Jolang (1601-1613).
- Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1645): Raja terbesar di Mataram Islam.
Perang perebutan mahkota ini diakhiri dengan Perjanjian Giyanti
(1755)dan Perjanjian Salatiga (1757) yang membagi wilayah Mataram menjadi empat
bagian.
Kerajaan Cirebon
Kerajaan Cirebon didirikan oleh Fatahiliah atau Sunan
Gunung Jati. Pada masa pemerintahan Fatahiliah, Cirebon dapat
berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dan perluasan wilayah yang berhasil
dilakukan oleh Fatahiliah, persebaran agama Islam berkembang pesatdan Cirebon
mampu menjadi pusat perdagangan dan menjalin hubungan perdagangan dengan Cina.
Wafatnya Fatahiliah diganti oleh Panembahan Ratu. Cirebon
berhasil dikuasal VOC dan wiIayahnya dibagi menjadi tiga yaitu Kasepuhan,
Kanoman, dan Kacirebonan yaitu pada tahun 1681.
Kerajaan Gowa Talio atau Kerajaan Makassar
Kerajaan Gowa Tallo terletak di wilayah
Makassar yang didirikan oleh Sultan Alaudin dan Sultan
Abduliah, yang berhasil menyebarkan pengaruh kekuasaan Kerajaan Gowa
TaIlo dan menyebarkan agama Islam di daerah Bima, Sumbawa, Manado, Gorontalo,
dan Tomini. Kerajaaan Gowa Tallo mengalami masa kejayaannya pada masa
pemerintahan Sultan Hasanudin yang berhasil memperkuat
kekuasaan Gowa Talio. Makassar berkembang pesat dan menjadi pusat perdagangan
di Indonesia Timur. Hal inl disebabkan,
- Makassar memiliki syarat yang balk untuk pelabuhan.
- Letaknya strategis untuk perdagangan.
- Perpindahan jalur perdagangan setelah Malaka dikuasai
Portugis.
- Melemahnya perdagangan di pantai utara Jawa akibat
politik Sultan Agung yang bersifat agraris.
Akan tetapi, kedatangan VOC di Makassar
menyebabkan Kerajaan Gowa Tallo berhasil dikuasai oleh Belanda. Kemunduran
Makassar diawali dengan perang Makassar yang diakhiri dengan kekalahan di pihak
Makassar, kemudian dilakukan Perjanjian Bongaya.
Kerajaan Ternate dan Tidore
Kerajaan Ternate dan Tidore berada di Maluku
yang berhasil menyebarkan pengaruh agama Islam melalul pendekatan politik
dengan perluasan wilayah dan pendekatan ekonomi melalui hubungan perdagangan.
Raja yang memerintah adalah Sultan Zainal Abidin. Kegiatan
penyebaran agama Islam oleh Ternate dan Tidore ditunjang oleh kedudukannya
sebagai penghasil dan pusat perdagangan rempah-rempah. Banyak pedagang muslim
yang tertarik untuk menjalin hubungan perdagangan sekaligus mengenalkan ajaran
agama Islam. Ramainya perdagangan rempah-rempah di Maluku mendorong munculnya
persekutuan dagang, yaitu,
- Uli
lima (persekutuan dagang lima) yang dipimpin Kerajaan Ternate.
- Uli
siwa (persekutuan dagang sembilan) yang dipimpin Kerajaan Tidore.
Kerajaan Banjar
Kerajaan Banjar didirikan oleh Raden
Samudra. Setelah masuk Islam, ia dinobatkan menjadi Sultan Banjar dengan
gelar Sultan Suryanulah. Kerajaan Banjar memiliki peranan
penting dalam penyebaran agama Islam di Kalimantan Selatan, sebab dipengaruhi
oleh Ietaknya di dekat sungai, sehingga banyak para pedagang dan luar
Kalimantan yang berdagang rempah-rempah yang menyebabkan persebaran agama Islam
lebih lancar.
Runtuhnya Kerajaan Islam di Indonesia
Masuknya ajaran Islam ketanah Indonesia
membawa perubahan yang signifikan bagi kehidupan politik, sosial, ekonomi,
maupun cara pandang terhadap agama. Ajaran Islam yang mengajarkan suatu
persamaan antara derajat manusia menarik perhatian sebagian besar masyarakat
Indonesia. Berawal dari pelajaran ke masyarakat bawah dengan cara pendidikan,
perkawinan, maupun aktivitas sosial ajaran Islam mulai masuk ke dalam bagian masyarakat
Indonesia. Lambat laun agama yang pertama masuk yaitu Hindu maupun Buddha mulai
tergeser. Pergeseran cara pandang masyarakat Indonesia kepada ajaran Islam
tidak hanya mengubah masyarakat melainkan juga membawa pengaruh terhadap
kerajaan-kerajaan di Indonesia. Banyak kerajaan yang berhaluan Hindu-Buddha
berubah menjadi kerajaan Islam. Kerajaan Islam yang memiliki aturan yang bagus
dan juga tata ajaran yang jelas membawa dampak kemajuan yang pesat. Di samping
itu, ajaran Islam juga mengajarkan bagaimana cara beraktivitas ekonomi secara
baik sehingga membuat kerajaan-kerajaan Islam dapat mengembangkan
perdagangannya.
Perdagangan yang semakin maju dengan hasil
bumi yang cukup melimpah berupa rempah-rempah menyebabkan kerajaan Islam terus
tumbuh menjadi suatu negara yang besar. Melihat ramainya perdagangan di
Indonesia yang dipelopori oleh kerajaan, menarik perhatian Negara-negara asing
untuk datang ke Indonesia dengan tujuan menguasai perdagangan tersebut. Faktor
lain kedatangan bangsa Eropa adalah karena pusat perdagangan di Eropa yaitu
Konstantinopel ditutup oleh Turki sehingga mau tidak mau negara-negara Eropa
berlayar untuk mencari sumber rempah-rempah. Dengan demikian, bangsa Eropa
terus berdatangan ke tanah Indonesia. Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia
memang bertujuan untuk menguasainya. Mereka datang dengan persenjataan yang
modern dan canggih, sehingga mereka dengan mudah mengalahkan kerajaan-kerajaan
Islam di Indonesia. Oleh karena itu, datangnya bangsa asing ke Indonesia adalah
penyebab runtuhnya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Penyebab Iainnya
adalah adanya perang saudara di dalam intern kerajaan yang memaksa untuk selalu
berganti kepemimpinan.
Dengan sering terjadinya pergantian
kepemimpinan maka kerajaan Islam tidak lagi memiliki kekuatan sehingga lambat
laun mereka mengalami keruntuhan dan kehancuran. Demikianlah kehancuran
kerajaan Islam di Indonesia yang menjadi awal imperialisme bangsa asing ke
Indonesia dan juga menjadi awal kesengsaraan masyarakat Indonesia.
Mungkin itu yang dapat di bagikan.. semoga
bermanfaat.
Terimakasih sudah berkunjung.
Wassalamualaikum.
No comments:
Post a Comment