Monday, 2 January 2017

Perang Dunia II dan Pengaruhnya Terhadap Indonesia

Assalamualaikum wr.wb.
Disini saya akan membahas materi Ilmu Pengetahuan Sosial tentang Pendudukan Jepang di Indonesia yang terjadi pada tahun 1942-1945.
Selamat membaca…..



Perang Dunia II

1. Lahirnya Negara-negara Fasis
Kondisi di negara Eropa menjelang PD II mirip degan kondisi saat menjelang PD I. Di sana terjadi ketegangan dan keinginan untuk membalas dendam, terutama untuk negara yang kalah perang. Negara-negara tersebut merasa dirugikan atas perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh pihak Sekutu. Secara umum, merka yang ikut perang mengalami kehancuran ekonomi, sehingga mereka mencoba bangkit degan cara yang diktator dan mengembangkan paham ultranasionalisme. Paham ultranasionalisme itu yang akhirnya melahirkan negara-negara fasis. Negara fasis yang muncul yaitu Jerman, Italia, dan Jepang.

a. Fasisme di Jerman
Pada masa PD I Negara Jerman menderita kekalahan dan penderitaan yang hebat. Tetapi, negara jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hittler melalui Partai Nazi mulai bangkit. Negara Jerman menganut paham Chauvinisme yaitu suatu paham yang menganggap bahwa dirinya lebih unggul dari ras lainnya. Selain itu jerman juga menganut totaliterisme yaitu suatu paham yang melaksanakan prinsip bahwa semua diutus oleh negara dan rakyat tidak mempunyai kebebasan.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Hittler untuk merealisasikan kejayaan Jerman antara lain:
  • Menolak isi Perjanjian Versailes.
  • Membentuk polisi rahasia yang disebut Gestapo.
  • Membangun angkatan perang yang kuat.
  • Mengobarkan semangat anti-Yahudi dengan membunuh dan mengusir orang-orang Yahudi.
  • Membangun hubungan kerja sama politik dan militer dengan Jepang dan Italia (Poros Roberto).
Kemudian dalam perkembangannnya Jerman mulai melakukan politik Lebensraum (ruang untuk hidup). dalam plitik ini gagasan perluasan wilayah yaitu lewat perang. Misalnya dengan menduduki Austria dan Cekoslovakia.

b . Fasisme di Jepang
Di Negara Jepang, fasisme tidak terlepas dari Restorasi Meiji yang mana Jepang berkembang menjadi negara industri yang kuat. dengan kondisi tersebut membuat Jepang menjadi negara imperialis. Jepang menjadi negara fasis dan menganut Hakko I Chiu. Fasisme di Jepang dipelopori oleh Perdana Menteri Tanaka, masa pemerintahan Kaisar Hirohito dan dikembangkan oleh Perdana Menteri Hideki Tojo.
Langkah-langkah yang diambil Kaisar Hirohito sebagai negara fasis antara lain:
  • Melakukan perluasan wilayah ke negara-negara terdekat seperti Korea, Manchuria, dan Cina.
  • Mengenalkan ajaran shinto Hakko I Chiu yaitu dunia sebagai satu keluarga yang dipimpin oleh Jepang.
  • Mengagungkan semangat bushido.
  • Menyingkirkan tokoh-tokoh politik yang anti militer.
  • Memodernisasi angkatan perang.
c . Fasisme di Italia
Negar Italia merupakan salah satu negara pemenang dalam PD I. Namun Italia merasa kecewa karena tuntutannya di dalam Perjanjian Versailes tidak terpenuhi. Negara Italia mulai bangkit di bawah pimpinan Benito Mussolini dan menjadi negara fasis.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Benito Mussolini dalam rangka pengembaganfasisme di Italia antara lain:
  • Mengobarkan semangat Italia Irredenta untuk mempersatukan seluruh bangsa Italia.
  • Memperkuat angkatan perang.
  • Menduduki Ethiopia dan Albania.
  • Menguasai seluruh Laut Tengah sebagai Mare Nostrum atau Laut Kita.
Seiring dengan berkembangnya negara-negara fasis menjadikan kondisi politik di wilayah Eropa menjadi memanas dan mendorong terjadinya Perang Dunia II.

Latar Belakang Perang Dunia II

Hal-hal yang menjadi penyebab Perang Dunia II dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu yang bersifat umum dan khusus.

a.     Sebab Umum
Ada beberapa  penyebab umum yang menjadi penyebab terjadinya Perang Dunia II diantaranya yaitu:
1. Kegagalan Liga Bangsa-bangsa menciptakan perdamaian dunia. Justru LBB menjadi alat politik negara besar untuk mencari keuntungan sendiri.
2. Negara-negara maju memperkuat militer dan persenjataan karena saling curiga dan tidak percaya terhadap LBB.
3. Adanya politik aliansi, kekhawatiran akan terjadinya perang, maka negara-negara mencari kawan dan sehingga terbagi menjadi:

  1. Blok Fasis (Jepang, Jerman, Italia), 
  2. Blok Sekutu, terdiri atas:
  • Blok demokrasi yaitu Amerika Serikat, Perancis, Belanda Inggris
  • Blok komunis yaitu Rusia, Cekoslovakia, Hongaria, Rumania, Bulgaria, Polandia, Yugoslavia
3.    Adanya pertentangan akibat ekspansi.
4.    Adanya pertentangan faham fasisme, demokrasi, dan komunisme
5.    Adanya politik balas.

b . Sebab Khusus
Sebab khusus PD II terjadi di 2 zona yaitu kawasan Eropa dan kawasan Asia Pasifik. Di bawah ini merupakan sebab-sebab khusus terjadinya Perang Dunia II.
  1. Di kawasan Asia Pasifik, penyerbuan Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour tanggal 7 Desember 1941.
  2. Di kawasan Eropa, serangan kilat (blitzkrieg) yang dilakukan Jerman atas Polandia pada tanggal 1 September 1939. Alasan penyerangan itu untuk merebut kembali kota Danzig (penduduknya bangsa Jerman). dalam waktu singkat sebagian besar Polandia dikuasai Jerman.
Uni Soviet yang merasa keamanannya terancam, segera menyerbu Polandia dari arah Timur. Pada tanggal 3 September 1939 Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. dalam perkembangannya melibatkan banyak negara.


Jalannya Perang Dunia II
Perang Dunia II dapat dikatakan sebagai ajang balas dendam bagi negara yang kalah dalam PD I. Negara-negara yang terlibat dalam Perang Dunia II tidak jauh berbeda dengan Perang Dunia I. Negara-negara yang terlibat PD II terbagi menjadi 2 Blok yaitu blok Sentral dan blok Sekutu, diantaranya:
  • Blok Sentral : Jerman, Italia, Jepang, Austria, Rumania, dan Finlandia.
  • Blok Sekutu : Inggris, Prancis, Rusia, RRC, Amerika Serikat, Austria, dan Polandia.
Secara umum PD II dibagi dalam 3 tahapan berikut:
  • Tahapan pertama, blok Sentral melakukan ofensif dengan taktik serangan kilat.
  • Tahapan kedua, merupakan titik balik. Blok Sentral bersifat defensif (bertahan) sedangkan blok Sekutu lebih banyak melakukan serangan.
  • Tahapan ketiga, blok Sekutu mulai mencapai kemenangan.
Awal-awalnya Amerika Serikat mempunyai sikap yang netral. Namun setelah terjadi peristiwa Pearl Harbour tanggal 7 Desember 1941, maka AS menyatakan perang terhadap Jepang. Kemudian Sekutu membentuk komando gabungan yang dipimpin Jenderal Dwight Eisenhower. Maka pada tanggal 6 Juni 1944 terjadilah pertempuran antara Sekutu dan Jerman di Normandia. Negara Jerman bisa dipukul mundur. Sementara itu, wilayah Asia Pasifk membentuk pertempuran sendiri. Negara Jepang berhasil menguasai Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Birma. Bahkan pada tanggal 27 Februari 1942 pertahanan Sukutu di Jawa dapat direbut Jepang. Peta kekuatan mengalami perubahan setelah terjadi pertempuran di Laut Karang. Pasukan Sekutu yang dipimpin Jenderal Douglas Mac Arthur dengan Laksamana Chester W. Nimit menyerbu Jepang sampai Pulau Okinawa.

Akhir Perang Dunia II
Pada bulan Mei 1942, suatu serangan terhadap Australia terhenti dalam pertempuran di Laut Koral. Serangan serupa terhadap Hawai terhenti di Midway pada bulan Juni 1942. Pada bulan Agustus 1942 pasukan Amerika Serikat mendarat di Guadalkanal (Kepulauan Solomon) dan bulan Februari 1943 pihak Jepang telah dipukul mundur. Pada bulan Februari 1944 pasukan Amerika Serikat berhasil mengusir Jepang dari Kwayalein, di Kepulauan Marshall, dan Saipan di Kepulauan Mariana. Pada tanggal 6 Agustus 1945 Sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Akhirnya Jepang menyerah dan menandatangai perjanjian di atas kapal USS Missouri tanggal 2 September 1945 di Teluk Tokyo.

Blok Sentral menyerah kepada Sekutu pada bulan Mei 1945. Di bawah ini faktor penyebab kekalahan Blok Sentral terhadap Sekutu di PD II.
  • Blok Sentral tidak ditunjang oleh sumber-sumber kekayaan alam yang mencukupi kebutuhan perang.
  • Sekutu memiliki daerah jajahan yang dapat menunjang kebutuhan perang.
  • Blok Sekutu memiliki keunggulan teknologi persenjataan daripada Blok Sentral.
  • Jumlah anggota kelompok Sekutu lebih banyak. Masuknya Rusia ke dalam blok Sekutu memperkuat blok tersebut.
Dampak atau Akibat Perang Dunia II

Perang Dunia II memberikan dampak yang luas dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut ini dampak PD II dalam berbagai bidang.

Dampak PD II dalam Bidang Politik
  • Memunculkan 2 kekuatan besar dunia yaitu Amerika Serikat yang berideologi demokrasi liberalnya (liberalisme), dan Uni Soviet yang berideologi komunis.
  • Terjadi perebutan hegemoni di antara kedua ideologi yang berbeda berakibat munculnya perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Perang dingin tersebut sekarang telah berakhir tahun 1991 saat Uni Soviet terpecah menjadi Commonwealth of Independent State (CIS). Pada masa perang dingin ini kedua kekuatan mencoba mempengaruhi negara-negara sepaham untuk membentuk aliansi (persekutuan), seperti North Atlantic Treaty Organization (NATO), yaitu fakta pertahanan Amerika Serikat bersama negara-negara Eropa Barat. Adapun aliansi bentukan Uni Soviet adalah Pakta Warsawa, yaitu pertahanan Uni Soviet bersama negara- negara Eropa Timur.
  • Balance of Power Policy mengakibatkan munculnya politik aliansi yang berdasarkan atas kemauan bersama (Collective Security) misalnya adanya METO (middle eastern treaty organiszation) dan SEATO (south east asian treaty organization)
  • Berakhirnya Perang Dunia II membawa dampak jatuhnya imperialis yang membawa dampak menguatnya semangat nasionalisme di wilayah Asia dan Afrika untuk melepaskan diri dari penjajahan negara Asing. Misalnya muncul negara-negara baru seperti Indonesia, Filipina, India, Pakistan dan Srilanka. Di Afrika misalnya muncul Mesir dan Aljazair.
Dampak PD II dalam Bidang Ekonomi

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, kondisi di Eropa sangat kacau, sehingga terjadi kesengsaraan dan penderitaan. Amerika Serikat muncul sebagai kreditor bagi seluruh dunia, terutama Eropa. Amerika Serikat sadar bahwa Wilayah Eropa yang rusak akan mudah dikuasai oleh pihak komunis, sehingga harus dibantu. dengan demikian muncul lembaga donatur antara lain:
  • Thruman Doctrin (1947), lembaga ini membantu pertumbuhan ekonomi Yunani dan Turki
  • Marshall Plan (1947), lembaga ini memberi bantuan ekonomi dan militer untuk membangun kembali ekonomi atas rencana yang terlebih dahulu dibuat oleh negara-negara Eropa dan disetujui oleh Amerika Serikat.
  • Point Four Thruman, lembaga ini memberikan bantuan kepada negara-negara yang masih terbelakang di Asia dalam bentuk bantuan ekonomi dan militer (Mutual Security Act=MSA)
Dampak PD II dalam Bidang Sosial

Reaksi yang muncul dalam bentuk kerja sama bangsa-bangsa di dunia, salah satunya dengan berlatar belakang dari akibat perang mendorong mereka mendirikan United Nation Relief Rehabilitation Administration (UNRRA) dengan membantu masyarakat yang menderita dalam bentuk
  • Memberi makan terhadap orang-orang terlantar
  • Mengurus pengungsi-pengungsi dan menyatukan anggota keluarga yang terpisah akibat perang
  • Membangun rumah sakit dan balai pengobatan
  • Mengerjakan kembali tanah-tanah yang rusak
Dari kesengsaraan yang kepanjangan membuat manusia ingin mewujudkan perdamaian abadi yaitu dengan membentuk lembaga internasional yang berwibawa dalam melakukan perdamaian, yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1945. Para pelopor pendiri PBB antara lain Franklin Delano Roosevelt (AS), Winston Churchill (Inggris) dan Josef Stalin (Uni Soviet).

Pengaruh Perang Dunia II bagi Indonesia
Keterlibatan Indonesia dalam perang dunia II diawali dengan pendudukan Jepang pada tahun 1942. Sebagian wilayah Indonesia sebagai medan perang antara militer Jepang dan militer Sekutu. Secara langsung maupun tak langsung Indonesia merasakan dampak dari terjadinya perang dunia II. Dampak secara langsung yaitu terjadinya kerusakan yang serius pada daerah yang dijadikan medan perang. Rakyat Indonesia banyak mengalami kerugian jiwa dan harta benda, serta mengalami trauma akibat terjadinya perang. Dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia. Pelatihan militer bagi pemuda-pemuda Indonesia. Secara tidak langsung semangat nasionalisme Jepang mengilhami perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Pengaruh  positif dan negatif perang dunia II terhadap Indonesia dapat diperinci sebagai berikut:
Dampak Positif
a.       Pertama
            Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kalahnya Jepang terhadap militer sekutu membawa dampak wilayah Indonesia sebagai wilayah yang "tak bertuan". Hal ini karena militer Jepang yang berada di wilayah Indonesia tak mempunyai otoritas lagi, sedangkan militer sekutu yang akan menggantikan militer Jepang belum mengambil alih posisi Jepang. Kondisi vacuum of power dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pendiri negara untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Militer Jepang juga mempunyai apresiasi yang tinggi terhadap kemerdekaan Indonesia lewat dibentuknya PPKI. Bahkan laksamana Maeda menyediakan rumahnya untuk merancang dan penandatanganan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Walaupun begitu kemerdekaan Indonesia bukan merupakan pemberian pemerintah Jepang tapi hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia.

b. Kedua
            Pelatihan militer untuk pemuda-pemuda Indonesia. Pada tanggal 3 Oktober 1943 pemerintah pendudukan Jepang mendirikan Giyugunatau PETA (Pembela Tanah Air), sebelumnya telah dibentuk Heiho. Anggota PETA banyak dikirim ke medan perang di Pasifik untuk menghadapi militer Amerika Serikat. Pada pertengahan tahun 1945 jumlah anggota PETA sebanyak 120.000 orang. Organisasi PETA yang didirikan oleh Jepang merupakan cikal bakal dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Banyak pendiri TNI yang berasal dari didikan PETA, antara lain Jenderal Sudirman dan Jenderal Suharto (presiden RI ke-2).

c. Ketiga
 Peninggalan peralatan militer dan infrastruktur perang yang digunakan oleh Jepang dapat digunakan sebagai modal untuk mempertahankan kemerdekaan. Setelah Jepang menyerah terhadap sekutu, banyak tangsi-tangsi dan peralatan militer Jepang yang dikuasai oleh pejuang Indonesia.

Dampak Negatif

a. Pertama
 Romusha, pengerahan tenaga kerja secara paksa dengan kondisi yang sangat menyedihkan untuk membangun infrastruktur perang Jepang. Kebanyakan romusha berasal dari pulau Jawa dan dikirim ke Birma. Karena kondisinya yang sangat buruk banyak diantara romusha yang meninggal dunia dan tidak dapat kembali ke kampung halamannya.


b. Kedua
 Banyak militer Jepang yang mengambil secara paksa makanan, pakaian, dan perbekalan lainnya dari rakyat Indonesia secara paksa dan tanpa kompensasi. Padahal dalam kondisi perang saat itu, rakyat Indonesia banyak yang kelaparan dan menderita. Ketiga; Terjadinya perbudakan wanita (yugun ianfu). Banyak wanita muda Indonesia yang digunakan sebagai wanita penghibur bagi militer Jepang. Keempat; Eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan perang Jepang. Dalam menghadapi perang dunia II Jepang membutuhkan banyak minyak dan gas bumi untuk menggerakan semua peralatan perangya.
Walaupun PD II memberikan dampak Positif terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia, tetapi kita harus tetap mengutuk terjadinya perang karena membawa korban baik harta benda maupun jiwa.

Latar Belakang dan Proses Pendudukan Jepang (1942 - 1945)

Era pendudukan Jepang adalah waktu yang penting dalam sejarah dari bangsa Indonesia. Pendudukan dari Jepang di Indonesia adalah ditujukan untuk mewujudkan Persemakmuran Bersama Asia Timur Raya. dalam rangka mewujudkan cita-cita tersebut, maka Jepang menyerbu pangkalan Angkatan Laut di Pearl Harbour, Hawai. Penyerangan tersebut terjadi pada tanggal 7 Desember 1941. Gerakan invasi militer Jepang cepat merambah ke kawasan Asia Tenggara. Pada bulan Januari-Februari 1942, Jepang menduduki Filipina, Tarakan (Kalimantan Timur), Balikpapan, Pontianak, dan Samarinda. Pada bulan Februari 1942 Jepang berhasil menguasai Palembang. Sebagai cara untuk menghadapi Jepang, mak Sekutu membentuk Komando gabungan. Komando itu bernama ABDACOM (American British Dutch Australian Command). Pemimpin ABDACOM bernama Jenderal Sir Archibald Wavell dan berpusat di Bandung. Pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang berhasil mendarat di Jawa yaitu Teluk Banten, di Eretan (Jawa Barat), dan di Kragan (Jawa Timur). Pada tanggal 5 Maret 1942 kota Batavia jatuh ke tangan Jepang. Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda secara resmi menyerah kepada Jepang.

Upacara penyerahan kekuasaan dilakukan pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang, Jawa Barat. dalam upacara tersebut Sekutu diwakili oleh Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh dan Jenderal Ter Poorten, sedang Jepang diwakili oleh Jenderal Hitoshi Imamura. dengan adanya peristiwa penyerahan tersebut maka secara otomatis Indonesia mulai dijajah oleh Jepang.

Kebijakan Jepang terhadap rakyat Indonesia pada prinsipnya diprioritaskan pada dua hal, yaitu:
  • menghapus pengaruh-pengaruh Barat di kalangan rakyat Indonesia, dan
  • memobilisasi rakyat Indonesia demi kemenangan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya.
Politik imperialisme Jepang di Indonesia berorientasi pada eksploitasi sumber daya alam dan manusia. Jepang melakukan eksploitasi sampai tingkat pedesaan. dengan berbagai cara, Jepang menguras kekayaan alam dan tenaga rakyat melalui janji-janji maupun kekerasan.

C. Pemerintahan pada Zaman Pendudukan Jepang

Era pendudukan Jepang berbeda dengan era pendudukan Belanda. Saat penjajahan Belanda pemerintahan dipegang oleh pemerintahan sipil. Sedangkan pada masa Jepang dipimpin oleh militer. dalam menjalankan pemerintahannya, Indonesia dibagi dalam tiga wilayah kekuasaan militer.
  • Wilayah I, meliputi Pulau Jawa dan Madura diperintah oleh Tentara keenambelas dengan pusatnya di Batavia (Jakarta).
  • Wilayah II meliputi daerah Pulau Sumatra, diperintah oleh tentara keduapuluh lima dengan pusatnya di Bukittinggi.
  • Wilayah III meliputi Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Timor, Maluku diperintah oleh Armada Selatan Kedua dan berkedudukan di Makassar (Ujungpandang).
Berikut ini berbagai kebijakan pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia.

1. Bidang Politik
Pada masa awal pendudukan, Jepang menyebarkan propaganda yang menarik. Sikap Jepang pada awalnya menunjukkan kelunakan, misalnya:
  • mengizinkan bendera Merah Putih dikibarkan di samping bendera Jepang,
  • melarang penggunaan bahasa Belanda,
  • mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, dan
  • mengizinkan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Kebijakan Jepang tersebut ternyata tidak berjalan lama karena Jenderal Imamura mengubah semua kebijakannya. Kegiatan politik dilarang dan semua organisasi politik yang ada dibubarkan dan untuk gantinya maka Jepang membentuk organisasi-organisasi baru yang berorientasi untuk kepentingan Jepang itu sendiri. Organisasi-organisasi yang didirikan Jepang antara lain Gerakan Tiga A, Putera, dan Jawa Hokokai.

a. Gerakan Tiga A
Gerakan Tiga A dibentuk pada bulan Maret 1942 dan diketuai oleh Mr. Syamsuddin. Gerakan Tiga A terdiri dari Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia. Tujuan gerakan ini adalah untuk menghimpun potensi bangsa guna kemakmuran bersama. Ternyata Gerakan Tiga A tidak berumur lama karena dirasa kurang efektif oleh Jepang sehingga dibubarkan, sebagai gantinya dibentuk Putera (Pusat Tenaga Rakyat).

b . Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa)
Pada bulan Maret 1944 pemerintah Jepang membentuk Jawa Hokokai. Jawa Hokokai dinyatakan sebagai organisasi resmi pemerintah sehingga pucuk kepemimpinan langsung dipegang oleh Gunseikan. Himpunan ini mempunyai tiga dasar yaitu mengorbankan diri, mempertebal persaudaraan, dan melaksanakan sesuatu dengan bukti. Jawa Hokokai mempunyai tugas antara lain mengerahkan rakyat untuk mengumpulkan padi, besi tua, pajak, dan menanam jarak sebagai bahan baku pelumas untuk Jepang. Pada tanggal 5 September 1943 membentuk Cuo Sangi In (Badan Pertimbangan) atas anjuran Perdana Menteri Hideki Tojo. Ketua Cuo Sangi In dipegang oleh Ir. Soekarno. Tugas badan ini adalah mengajukan usul kepada pemerintah serta menjawab pertanyaan pemerintah mengenai tindakan yang perlu dilakukan oleh pemerintah militer.

c . Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Pada tanggal 1 Maret 1943 Jepang membentuk Putera, di mana gerakan ini dipimpin oleh tokoh empat serangkai yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur. Bagi para pemimpin Indonesia, Putera bertujuan untuk membangun dan menghidupkan segala apa yang dirobohkan oleh imperialis Belanda. Sedangkan bagi Jepang, Putera bertujuan untuk memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia dalam rangka membantu usaha perangnya. Putera lebih bermanfaat bagi bangsa Indonesia daripada bagi Jepang. Putera lebih mengarahkan perhatian rakyat kepada kemerdekaan daripada kepada usaha perang pihak Jepang. Selanjutnya Jepang membentuk Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa).

2. Bidang Budaya
Pada era pendudukan Jepang, bahasa Indonesia diizinkan dipakai dalam komunikasi, dan sebaliknya, bahasa Belanda tidak boleh dipakai. Papan nama dalam toko, rumah makan, atau perusahaan yang berbahasa Belanda diganti dengan bahasa Indonesia atau bahasa Jepang. Surat kabar dan film yang berbahasa Belanda dilarang beredar.

3. Bidang Ekonomi
Di awal pendudukan Jepang, kondisi ekonomi Indonesia mengalami kelumpuhan obyek-obyek vital seperti pertambangan dan industri dibumihanguskan oleh Sekutu. dalam rangka menormalisasi keadaan, maka Jepang banyak melakukan kegiatan produksi. Segala kegiatan ekonomi ditujukan dalam rangka memenuhi kebutuhan perang. Sebagai contoh dengan membangun pabrik senjata dan mewajibkan rakyat menanam pohon jarak. Oleh karenanya Jepang menerapkan sistem autarki yang mana sistem autarki adalah tiap-tiap daerah diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. dalam rangka membangun fasilitas perang, maka Jepang membutuhkan banyak tenaga kasar yang dipakai untuk kerja paksa dikenal dengan sebutan romusha. Kehidupan romusha sangat mengenaskan karena keadaan mereka hidup menderita, miskin, kelaparan, dan tidak jarang terjadi kematian. Tidak hanya dengan romusha, bangsa Jepang juga mengeksploitasi sumber daya alam terutama batu bara dan minyak bumi.

4 . Bidang Militer
Untuk memperkuat kedudukan dalam Perang Pasifik, maka Jepang memobilisasi pemuda-pemuda untuk dibina dalam latihan militer. untuk itu Jepang membentuk organisasi-organisasi semi militer dan organisasi militer.
5. Bidang Sosial
Pada era penjajahan Jepang banyak rakyat Indonesia yang dipaksa menjadi romusha tanpa menerima upah dan makanan namun harus bekerja keras. Maka akibatnya banyak romusha yang meninggal dan terjangkit wabah penyakit. Sebab kemelaratan yang dialami para romusha, maka muncul golongan baru yang disebut golongan kere/ gembel.

Pada penjajahan Jepang terjadi pengaturan sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat yang terdiri dari:
  • Golongan teratas yaitu golongan Jepang.
  • Golongan kedua yaitu golongan pribumi.
  • Golongan ketiga yaitu golongan Timur Asing.
Perlawanan terhadap Jepang
Pada masa pendudukan Jepang, kehidupan rakyat sangat menderita. Hal ini disebabkan rakyat dipaksa menjadi romusha dan dibebani kewajiban menyerahkan hasil panennya. Penderitaan yang dialami rakyat menyebabkan munculnya rasa benci terhadap Jepang. Kebencian itu diperparah dengan kewajiban untuk melakukan Seikerei ke arah Tokyo yang tidak dapat diterima. Akibatnya terjadi perlawanan rakyat Indonesia terhadap kekejaman tentara Jepang.

Perlawanan rakyat yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia menunjukkan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia bukanlah hadiah dari pemerintah Jepang. Kemerdekaan Indonesia diperjuangkan, dan kemudian dipertahankan oleh bangsa Indonesia sendiri.
Strategi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang
Dalam menghadapi penjajahan Jepang, para pejuang memiliki strategi yang tidak sama. Terdapat 2 macam golongan yaitu golongan kooperatif dan nonkooperatif. Golongan kooperatif bersedia kerja sama dengan Jepang. Mereka duduk dalam organisasi bentukan Jepang. Sedang golongan nonkooperatif adalah golongan yang tidak mau bekerja sama dengan Jepang, mereka membentuk organisasi bawah tanah.

Perjuangan yang bersifat kooperatif dilakukan oleh para pemimpin bangsa. Mereka bersedia bekerja sama dengan Jepang. Perjuangan yang kooperatif dilakukan dengan bergabung dalam organisasi-organisasi bentukan Jepang misalnya dalam Putera, Jawa Hokokai, Gerakan Tiga A, dan Cuo Sangi In. Di samping itu juga duduk dalam badan-badan pemerintahan Jepang.

Berbagai Perubahan Akibat Pendudukan Jepang
Dengan adanya Pendudukan Jepang di Indonesi telah mengakibatkan berbagai perubahan pada masyarakat pedesaan Indonesia, khususnya Jawa. kebijakan-kebijakan Jepang mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan dalam kehidupan masyarakat. Berikut ini beberapa perubahan yang terjadi akibat pendudukan Jepang di Indonesia.

1. Aspek Sosial Ekonomi
Pada masa Jepang, juga diberlakukan politik penyerahan padi secara paksa. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi para tentara. Akibat penyerahan padi itu antara lain angka kematian meningkat, tingkat kesehatan masyarakat menurun, kelangkaan bahan pangan, dan kesejahteraan sosial sangat buruk. Mobilitas sosial masyarakat cukup tinggi. Golongan pemuda, pelajar, dan tokoh masyarakat mengalami peningkatan status sosial. Hal ini disebabkan mereka bergabung dalam organisasi bentukan Jepang. Selain itu juga duduk dalam pemerintahan.

2. Aspek Mentalitas Masyarakat
Pulau Jawa memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak. Melihat hal tersebut, Jepang memanfaatkannya sebagai tenaga kerja. Masyarakat pedesaan dipaksa menjadi romusha. Para romusha harus membuat pabrik senjata, benteng pertahanan, dan jalan. Mereka tidak hanya bekerja di Indonesia tetapi juga dikirim ke luar negeri. Para romusha sangat menderita dan tidak dapat upah dan makanan. Mereka masih menerima perlakuan yang kejam dari Jepang. Hal ini menimbulkan ketakutan pada masyarakat yang harus menyerahkan warganya untuk menjadi romusha.

3 . Aspek Politik Pemerintahan
Dalam bidang pemerintah terjadi perubahan dari pemerintahan sipil ke pemerintahan militer, jabatan Gubernur Jenderal diganti dengan Panglima Tentara Jepang. untuk memperlancar proses eksploitasi di pedesaan dan mengontrol rakyat, Jepang membentuk tonarigumi (Rukun Tetangga). Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengawasan terhadap penduduk.Akibat dibentuknya tonarigumi, peran dan fungsi lembaga politik tradisional memudar.
.
.
.
Mungkin itu materi yang dapat di sampaikan tentang Perang Dunia II dan Pengarunya Terhadap Indonesia . Semoga dapat bermanfaat.
Terimakasih atas kunjungannya.
Wassalamualaikum wr.wb.


No comments:

Post a Comment